Selasa, 20 Agustus 2013

Aku Mati Bahkan Sebelum Pagi

Aku tidur. Menghabiskan seluruh
hari dipenghujung senja lalu
meminum teh hangat sebelum
tertidur. Tengah malam ia datang
dengan membawa belati mengusik
mimpi. Sungguh dia baik sekali
mendatangiku akhirnya, meski dalam mimpi. Maka kutuntaskan rinduku, sayangku. Aku senyum, kupukul dia lalu kupeluknya. Yah, itulah caraku melepas rindu. Dia sendu membalas senyumku, diam menerima pukulanku dan membalas pelukanku. Ah, aku
tak sadar ada rasa geli didada hingga terpusat diperut. Kutundukkan kepala, ada belati tertancap diperutku. Aneh, sakit itu bukan ditempat terbukanya kulit. Tapi didada. Darah begitu banyak keluar, dia memelukku erat dengan tangan berlumuran darah. Tak berkata. Aku menikmati rasa sakit itu, meresapi
pelukannya dan seolah membagi rasa sayang yang besar padanya. Hingga aku tahu, aku tak bisa membuka mata lagi. Aku mati dalam mimpi, bahkan sebelum pagi.

Semarang, 20 Agustus 2013

#Terimakasih kepada alam bawah
sadarku yang menghadirkan dia
dalam mimpi.

Tidak ada komentar: